Oleh Dr. Ir. Tumiran M.Eng
Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan anggota Dewan Energi Nasional
Akhir Mei kemarin, saya berkesempatan mengunjungi Korea Selatan. Perjalanan ini sekaligus saya manfaatkan untuk mengintip perkembangan penyediaan energi di Negeri Ginseng yang baru merdeka selang 3 tahun setelah Indonesia.
Korea sendiri telah dikenal dan diakui sebagai negara yang berjuang mengurangi ketergantungan energi dari bahan bakar fosil. Untuk listrik, mereka memercayakan 40 persen pasokan dari pembangkit nuklir selain dari PLTA dan gas. Hingga tahun 2030, Korea bakal membangun 18 reaktor nuklir untuk menggenapi 20 unit yang kini telah beroperasi.
Kerja keras Korea menguasai teknologi dimulai sejak tahun 1973 dan berkiblat pada riset para insinyur Amerika Serikat. Kini, mereka memiliki pembangkit nuklir terbesar ke-6 setelah raksasa nuklir lainnya: AS, Perancis, Jepang, Rusia dan Jerman.
Baca lebih lanjut